BANGKA, BN BABEL.
WARGA Lingkungan Sinar Jaya, Kelurahan Sinarjaya Jelutung, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, mengeluhkan keberadaan tambang timah ilegal di Kolong Kapal. Tambang ini d inilai mengancam sumber air bersih warga.
Kaling Sinar Jaya, Rullyandi, mengatakan pihaknya telah menanggapi keluhan masyarakat terkait aktivitas tambang tersebut. Ia bersama Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Polres Bangka, dan perangkat kelurahan telah mendatangi lokasi tambang pada Sabtu (2/12/2023) untuk memastikan keberadaannya.
“Kemarin kami turun ke lokasi bersama rombongan untuk melihat lokasi. Memang ada alat tambang di sana, tapi belum bekerja. Kami berusaha menghubungi pemiliknya, tapi katanya tidak ada di tempat,” kata Rullyandi.
Menurut Rullyandi, Kolong Kapal sejak belasan tahun lalu memang d ijadikan kawasan tambang. Namun, aktivitas penambangan d ihentikan dan Kolong Kapal kini menjadi sumber air bersih bagi masyarakat, terutama saat musim kemarau. Selain itu, lokasi ini juga kerap d ijadikan event tahunan seperti lomba mancing.
“Dulunya memang kawasan tambang. Dulu ada kapal keruk. Dan airnya mengalir ke laut. Tapi sempat banyak tambang belasan tahun lalu jadinya air ga mengalir ke laut lagi. Dan d isini juga setiap tahun masyarakat kami mengadakan lomba mancing,” kata Rullyandi.
Ajung, pemilik tambang, sempat mengatakan kepada Rullyandi bahwa lokasi yang hendak dia tambang merupakan tanah milik pribadi yang ia beli senilai Rp 200 juta.
“Katanya dia sudah beli sebagian lokasi itu. Tapi kan tidak semua. Jadi kami mohon kepada pemilik tambang untuk memikirkan kepentingan umum dulu. Sampai hari ini masyarakat masih ada yang menggunakan air di situ itu keperluan sehari hari,” harap Rullyandi.
Rullyandi mengaku belum melihat surat kepemilikan lahan yang d iakui Ajung. Namun, karena kawasan Kolong Kapal telah menjadi sumber air bersih cadangan untuk masyarakat, ia telah meminta kepada Ajung untuk tidak menambang di kawasan tersebut.
“Sudah sudah d iperingati. Pak RT kami pagi juga sudah memantau ke lokasi. Tambangnya tidak jalan. Tapi alat alatnya masih ada d isitu. Kami juga masih menunggu Ajung untuk membahas permasalahan ini. Kita tunggu la,” kata Rullyandi.(*)