JAKARTA, BNBABEL.COM -Di tengah perjuangan bangsa Indonesia dalam memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi Covid-19, ekonomi dan keuangan syari’ah memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk berkontribusi secara real.
Namun, agar kontribusi ini dapat memberikan hasil maksimal, maka mesti dilakukan pengembangan ekosistem syari’ah dan implementasinya secara berjama’ah melalui ta’awun atau gotong-royong.
Oleh karena itu diperlukan kerja sama antar-seluruh pihak terkait yang menggeluti bidang-bidang ekonomi dan keuangan syari’ah.
“Kunci utama agar upaya percepatan pengembangan ekosistem ekonomi syari’ah ini berhasil, terletak pada sinergi dan kolaborasi terpadu antar lembaga maupun organisasi masyarakat yang menggeluti ekonomi dan keuangan syari’ah,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Silaturahim Wakil Presiden Republik Indonesia bersama Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES) di The Tower, Jalan Gatot Subroto Nomor 27, Jakarta, Jumat (04/06) pekan lalu.
Lebih lanjut Wakil Presiden menyampaikan MES sebagai lokomotif penggerak pembangunan ekosistem syari’ah yang unggul dan berkelanjutan dituntut untuk membuka peluang dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan di bidang syari’ah, sehingga tujuan untuk memeratakan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
“Sebagai organisasi yang terbuka lebar bagi partisipasi masyarakat, MES harus mampu membangun sinergi antara pelaku usaha besar dan pelaku usaha mikro dan kecil. Kemitraan antar pengusaha harus terus didorong, sehingga tujuan pemerataan kesejahteraan masyarakat sesuai prinsip-prinsip syari’ah akan benar-benar terwujud,” ungkap Wakil Presiden.
Oleh karena itu Wakil Presiden mengapresiasi kemitraan yang dibangun oleh MES dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero) dan Bank Syari’ah Indonesia (BSI) sebagai bentuk konkret implementasi pengembangan ekosistem syari’ah untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Hari ini kita menyaksikan bukti sebuah kemitraan dibangun, yaitu sinergi dan kolaborasi untuk menggerakkan pesantren sebagai salah satu pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat secara konkrit. Kehadiran Pertashop menjadi bentuk dukungan Pertamina bagi pelaku usaha dan UMKM di Indonesia, sedangkan Bank Syari’ah Indonesia dapat berkontribusi di dalam akses pembiayaan usahanya,” urai Wakil Presiden memberikan apresiasi.
Wakil Presiden pun menyampaikan harapannya agar ke depan kolaborasi antara MES dengan BUMN ini dapat semakin berkembang dan memberi manfaat besar bagi perekonomian umat.
“Harapan saya kerja sama antara MES dan BUMN ini dapat semakin diperluas cakupannya,” harap Kyai sepuh tersebut.
Pada kesempatan yang sama Wakil Presiden pun mengingatkan bahwa selain kolaborasi, pesantren juga memerlukan pendampingan dan pembekalan bagi para santrinya untuk menjadi Gus Iwan (santri bagus, pintar mengaji, dan usahawan), sehingga pemberdayaan ekonomi pesantren yang dilakukan tidak hanya bermanfaat bagi para santri, tapi juga bagi masyarakat di sekitar pondok pesantren.
Untuk itu upaya inklusi dan edukasi keuangan syariah berbasis pesantren perlu diakselerasi dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh pihak.
“Perlu ada terobosan pengembangan ekosistem syari’ah berbasis digital yang terintegrasi dan diselaraskan dengan kearifan lokal, mengingat kondisi ekonomi dan sosial masyarakat yang berbeda-beda di setiap daerah,” imbau Wakil Presiden.
Menutup sambutannya Wakil Presiden berpesan agar kolaborasi dan inovasi konkrit yang telah dilakukan ini dapat selalu berkembang di bidang lainnya sehingga kontribusi ekonomi dan keuangan syariah guna memulihkan ekonomi nasional dapat betul-betul dirasakan manfaatnya.
“Mari bersama-sama kita mengupayakan inovasi dan kolaborasi secara nyata, demi mewujudkan visi ekonomi dan keuangan syari’ah yang semakin memajukan dan mensejahterakan masyarakat Indonesia,” pungkas Wakil Presiden.
Sebelumnya Ketua Umum Pengurus Pusat MES yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir, menyampaikan bahwa MES dan Kementerian BUMN berkomitmen untuk mewujudkan keseimbangan perkonomian Indonesia agar maju. Hal ini dapat dilakukan dengan kerja sama yang baik dan kontinuitas implementasi program konkrit di masyarakat.
“Diperlukan kerja berjama’ah untuk memastikan adanya keberpihakan serta kontinu untuk membangun ekonomi rakyat dan umat yang kita cintai. Khususnya tentu pada hari ini kita akan saksikan bagaimana kita bisa membangun ekonomi pesantren dan juga pengusaha lokal dan pedesaan,” papar Erick.
Karena itu saat ini pihaknya, lanjut Erick, mencoba meluncurkan beberapa program yang salah satunya ialah game changer yaitu program kerjasama Pertamina dan Pertashop untuk membangun kerjasama dengan pesantren, BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan pengusaha lokal.
Sebagai informasi, program pembangunan 1.000 unit Pertahsop ini dilakukan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi pondok pesantren sekaligus memperluas jaringan distribusi energi berkualitas hingga ke daerah.
Dalam upaya memudahkan pembiayaan, MES turut serta berkolaborasi dengan BSI sebagai lembaga yang akan membantu penyaluran fasilitas pembiayaan dan penyaluran fasilitas perbankan lainnya kepada pondok pesantren.
Selain Erick Thohir, hadir secara langsung dalam acara ini ialah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang juga merupakan Ketua Dewan Penggerak Pengurus Pusat MES M. Mahfud MD, Menteri Koperasi dan UKM yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat MES Pusat Teten Masduki, Wakil Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES yang juga merupakan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Agung Firman Sampurna, Ketua Dewan Penyantun Pengurus Pusar MES Arsjad Rasyid, serta para pengurus MES Daerah yang hadir secara virtual.
Sementara itu, Wakil Presiden sendiri didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wakil Presiden Masduki Baidlowi.
Jurnalis: JAM