SUNGAILIAT, BNBABEL.COM — ( 21/4) Ragam sektor, dunia usaha dan Industri di Daerah Bangka Belitung tentu sangat menarik untuk di perbincangkan.
ketika membicarakan hal tersebut, tentu akan turut membahas keuntungan, peluang ataupun kiprah pelaku usaha dari di setiap sektor Industri ataupun bisnis di Bangka Belitung ( Babel).
Jika membahas sektor usaha, industri dan bisnis, tentu akan sangat berkaitan dengan satu organisasi yang menaungi para pengusaha dari berbagai sektor yang ada di Bangka Belitung.
organisasi tersebut adalah Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Indonesia, khususnya di Bangka Belitung melalui Ketua umum ( Ketum) Kadin Bangka Belitung telah meng – administrasikan 11 asosiasi pengusaha lintas sektoral yang terhimpun di dalam Kadin Daerah Bangka Belitung.
Membicarakan Kadin Bangka Belitung, tentu tak lengkap jika tidak mendapatkan refrensi langsung dari Ketua Umum (Ketum), Kadin Daerah Bangka Belitung yakni Tomas Jusman, Pengusaha Kawakan asli Bangka Belitung ini menyempatkan waktunya untuk menerima kunjungan wartawan di kediaman pribadinya jl. jelitik, Sungailiat, Bangka. ( 20/4 ), Pagi.
Keingin tahuan publik lebih jauh mengenai Kadin, diapresiasi oleh Tomas Jusman.
Di jelaskan bahwa Kadin adalah satu – satunya induk organisasi berhimpunya pengusaha, Asosiasi Usaha, BUMN, BUMD, Koperasi dan lain lain yang diatur oleh Undang – Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni UU NO. 1 tahun 1987.
” Kadin Itu adalah satu – satunya induk usaha, pelaku dan asoisasi usaha milik swasta ataupun pemerintah yang dibentuk oleh undang – undang nomor 1 tahun 1987 yang anggotanya terdiri dari pengusaha, asosiasi yang tergabung didalam Kadin itu sendiri seperi BUMN, BUMD, koperasi, asosiasi usaha adalah anggota Kadin” jelas Tomas.
” Tujuan nya sebagai wadah berhimpun para pengusaha, perusahaan atau anggota kadin lainnya adalah konsultasi, representasi, advokasi dan setiap hal yang mewakili dunia usaha atau aspirasi usaha.
Saat ini ada 11 asosiasi yang telah tergabung dan memiliki KTA luar biasa di Kadin bangka Belitung diantaranya HIPMI, PHRI dan lain – lain” Jelasnya lebih lanjut.
Tantangan dan peran Kadin Bangka Belitung dalam menghadapi situasi Krisis ekonomi masyarakat dari dampak Covid – 19.
Namun sayangnya, peran Kadin di Daerah dirasa Tomas belum maksimal khususnya dalam peran menekan inflasi harga komoditi nasional & internasional dari daerah Bangka Belitung.
Untuk itu, Tomas menginginkan Kadin Nasional dapat memperkuat peran Kadin di Daerah.
” kalau berpengaruh terhadap penentuan harga komoditi, sayangnya tidak. Kita harus akui fakta bahwa Kadin belum bisa mengendalikan harga. Misalnya komoditi harga timah, kita tidak punya kendali disitu, dan ini yang menjadi pemikiran kita kedepan untuk lebih memperbaiki tata niaganya agar kadin dapat memenuhi peran dalam menjadikan Bangka Belitung sebagai tuan rumah atas komoditinya sendiri, namun itu kadin memiliki suara terhadap pemerintah yang akan menjadi dasar mereka membuat regulasi.
Dan ini juga menjadi PR kami untuk meminta Kadin Indonesia untuk memperkuat peran Kadin di Daerah” Harap Tomas.
Sebagai induk Organisasi Perdagangan, Binsnis dan Industri, Kadin menempati posisi strategis untuk menyuarakan kepentingan dunia bisnis dari para pelaku Bisnis, usaha, bahkan UMKM melalui setiap peraturan ataupun perubahan regulasi kepemerintahan.
Namun Saat ini, Kadin Babel turut bersimpatik terhadap iklim bisnis yang yang sedang mengalami penurunan gairah Ikhwal bencana non alam, yakni Pandemi Covid – 19 yang tak kunjung berakhir.
Disampaikan Tomas, Bahwa Kadin Nasional dan Daerah turut berperan aktif membantu pemerintah dalam hal penanganan, pencegahan dan program pemutusan mata rantai wabah Covid – 19. Misalkan melakukan sosialiasi protokol kesehatan dan vaksinasi mandiri di internal perusahaan, pekerja bisnis dan pelaku usaha.
” Kita semua sependapat bahwa covid 19 ini memukul dunia usaha global, nasional dan daerah termasuk Bangka Belitung.
Apalagi terjadi perang dagang antara negara Amerika dan Cina.
Saya menyebut ini termasuk krisis walaupun berbeda dengan tahun 1998 lalu.
Di tahun 1998 itu Krisis moneter yang berubah menjadi Krisis ekonomi. Namun pada saat itu UMKM masih dapat menyelamatkan perekonomian di Indonesa, dia menjadi tulang punggung perekonomian.
Sedangkan krisis di era Covid ini dari dua sisi bisnis yakni produksi dan permintaan turut kena, dan ini tidak memandang besar kecil suatu usaha, semuanya kena” Ujar Tomas.
” ini karena krisis sebenarnya, adalah krisis kesehatan yang merupakan aspek manusia yang sangat penting.
Krisis kesehatan ini membatasi ruang gerak manusia yang selanjutnya juga terjadi pembatasan arus barang dan jasa, rantau pasokan semuanya kena dan sekalanya sangat – sangat besar.
Singkatnya saya sampaikan krisis kesehatan akan menjadi Krisis ekonomi , dan yang kita takutkan akan menjadi Krisis Sosial. Untungnya pihak Kadin juga berperan dalam langkah cepat pemerintah membuat stimulus – stimulus dan berbagi sosialisasi kesehatan.
Saya tambahkan khusus di Bangka Belitung krisis karena Covid 19 yang paling terdampak adalah sektor Industri Pariwisata, apalagi kita sedang kembanngkan terutama di Belitung.
Namun sektor bisinis digital tidak terpukul bahkan cenderung naik, sayangnya kita di Bangka Belitung kurang menjalankan industri digital.
Masih syukur sektor usaha lain seperti pertambangan dan perkebunan masih dapat bertahan dan kita jangan lupakan juga kita punya komoditi baru budiaya udang paname” Papar Tomas Panjang lebar.
Covid 19 memang berpengaruh besar terhadap ekonomi di segala bidang, Bahkan Ketua Umum Kadin Bangka Belitung ini menyatakan bahwa Covid -19 menyebabkan krisis kesehatan manusia yang ditakutkan akan menjadi Krisis ekonomi dan sosial.
Namun itu, Kadin turut berupaya maksimal mambantu pemerintah.
Saat ini, pihak kadin telah melakukan vaksinasi mandiri di kalangan pekerja perusahaan untuk mempercepat kesuksesan perogram vaksin Nasional.
” Di awal covdi 19 Kadin Bangka Belitung langkah pertama menggalakan aksi sosial dengan mendonasikan APD ke beberapa rumah sakit utama, tujuannya membantu tenaga kesehatan yang kala itu APD nya sangat terbatas.
Yang kedua kita aktif membantu pencegahan penularan dengan melakukan sosialisasi protokol kesehatan di dunia usaha untuk diterapkan penuh di dunia usaha. dan Yang baru – baru ini kita turut mensukseskan program vaksin ini, dimana Kadin menginisiasi perogram vaksin mandiri atau vaksin gotong royong yang diluar vaksin dari pemerintah, tujuannya agar mempercepat vaksinasi untuk para karyawan perusahaan”Jelas Tomas
Turut disampaikan, Bahwa Organisasi Kadin Daerah Babel harus dapat menjawab tantangan di sektor bisnis dan usaha di era Covid 19 demi masyarakat Bangka Belitung.
Untuk itu, Tomas berharap agar pemerintah daerah Babel dari tingkat provinsi, kabupaten dan lini terbawah dapat menerima sinegritas dari pihaknya secara untuh sesuai fungsi dari Kadin Bangka Belitung.
” Tantangan beratnya adalah Kadin itu kan dibentuk Undang – Undang, namun sayangnya Perpresnya belum ada sehingga di daerah kita belun maksimal berdaya guna peran terhadap pengembangan ekonomi dan usaha, misalnya disitu disebutkan bahwa semua pengusaha adalah anggota Kadin tapi apakah semua pengusaha memiliki KTA Kadin ?, itu terjadi karena tidak ada aturan mendetail yang menjadi turunan undang undang itu sendiri.
Ini yang kita sayangkan seharusnya existensi itu kita bisa dapatkan baik di pusat maupun di darah sehingga memenuhi hakekat UU no 1 tahun 1987. Sehingga kita dapat mengkontrol harga komoditi daerah kita dari inflasi yang berasal dari luar. Intinya kita tidak bisa mengkontrol semua pengusaha apalagi dia tidak memiliki keanggotaan kadin yang punya aturan usaha, untuk dapat mengendalikan harga yang baik dan tidak merugikan kita harus dapat mengkontrol para pelaku atau pengusaha dengan aturan yang semestinya” papar Tomas.
Transformasi ekonomi Babel berpeluang menjawab tantangan krisis saat ini
Selain kurangnya penguatan peran Kadin di Daerah, Tomas menyampaikan agar dapat menjawab tantangan dan masalah perekonomian saat ini adalah tantangan merubah pola pikir dan budaya masyarakat yang bergantung pada ekonomi tambang ke sektor usaha alternatif yang sedang di kembangkan.
” Tantangan selain masalah existensi, selanjutnya adalah merubah paradigma pikir Atau maindset masyarakat Babel yang terbiasa dengan budaya menambang. Kedepan Transformasi ekonomi adalah suatu keniscayaan” Ujar Tomas
” 3, 5 abad kita di extraksi tentu harus kita persiapkan jika ini habis, kita memiliki sumber daya yang berkelanjutan, kita punya pantai yang panjang dan luas, pulau – pulau yang bagus.
Nyatanya juga sektor budidaya udang juga sudah berkembang.
perkebunan kita punya potensi yang luar biasa, Itu kan selama ini belum maksimal, singkatnya tantangan kita selanjutnya bagaimana melakukan transformasi ekonomi, supaya ekonomi kita punya jasa lebih, punya makro ekonomi yang setabil yang tidak bergantung pada satu sektor saja, saya optimis kita bisa mengembangkan potensi ekonomi kita selain yang ekonomi yang berbasis tambang. Nah merubah mindset masyarakat jangan lupa juga merubah mindset pejabat publiknya.
Karena mereka yang mengatur regulasi.
Jiwa melayani nya harus ditingkatkan lagi sehingga case of doing bisnisnya di Bangka Belitung menjadi baik” Jelas Tomas panjang Lebar.
Dijabarkan Tomas ada 4 sektor usaha unggulan Bangka Belitung yakni Pertambangan, Pariwisata, Perkebunan, dan sumber alam seperti tambak dan budidaya yang akan menjadi peluang transformasi ekonomi masyarakat Bangka Belitung.
Sektor ekonomi makro adalah peluang kesetabilan ekonomi daerah
Untuk mewujudkannya, pemerintah diharapkan dapat konsisten dalam menjalankan segala bentuk aturan tata ruang seperti RZWP3K ataupun Perda yang telah disahkan.
Ditambahkan Tomas, ketika pemerintah dapat menjalankan Perundang – Undangan atau aturan daerah yang berlaku secara konsisten, barulah kemudian dapat merencanakan, menyusun atau membuat kebijakan – kebijakan baru yang berpihak kepada pengembangan sektor bisnis, Industri, Perdagangan dan UMKM di Bangka Belitung.
” Harapannya pemerintah harus punya blue print dan master plant yang jelas ya, dengan kondisi Krisis ekonomi seperti saat ini Gubernur dan Bupatinya Harus punya kesepakatan yang jelas arahnya, Melakukan pemetaan dalam proses transformasi ekonomi ini, konsisten menjalankan itu.
Kalau tidak melakukan itu kami khawatirkan daerah kita yang sebenarnya punya potensi kesatabilan ekonomi makro tidak bisa terwujud” Ungkap Tomas khawatir.
” Sudah waktunya pemerintah memperjelas pelaksana regulasi di tiap daerah itu punya keunggulan masing – masing untuk mengakomodir semuanya. Saya tidak bicara kita mau meninggalkan tambang karena tambang itu sangat penting.
Tapi bagaimana kita meningkatkan nilai sektor tambang dengan memperkuat hilirisasi industri” Ujarnya.
Mempercepat hilirisasi Pertambangan dianggap penting oleh Ketum Kadin Bangka Belitung sebagai gandengan upaya transformasi ekonomi.
” Selain itu kita tingkatkan sektor ekonomi alternatif sambil melakukan good mining peractice, kita mendorong ekonomi pariwisata sebagi leading sektor dan diharapkan sektor pertanian, perkebunan, dan budidaya maupun perikanan dapat terus kita tingkatkan yang akan berakibat ekonomi kreatif usaha dan rantai otomatis berkembang” jelasnya.
Untuk menjawab tantangan ekonomi saat ini, Tomas berharap pihak pemerintah daerah dapat berkomitmen dan bersinergis dalam melaksanakan aturan.
Selain itu, dirinya merasa perlu untuk mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan masyarakat dan Daerah dalam usaha transformasi ekonomi Bangka Belitung.
” Kuncinya komitmen, sinergis diperlukan sehingga kita bisa konsisten menggiatkan transformasi ekonomi.
Itu kata kuncinya” Jelas Tomas.
” yang pertama persiapan SDM kita harus bekali misalnya memperbanyak akademi pariwisata, penyuluhan – penyuluhan pertanian perkebunan dan sektor ekonomi alternatif sebagi transformasi ekonomi. Selanjutnya membina para UMKM Kita terbukti Indonesia itu kuat karena UMKM karena dia mencapai 65 persen dari PDB Indonesia” Tandasnya.
Penulis : Ir