BANGKA,BNBABEL – Wakil Ketua I DPC PKB Bangka, Suhendra Gunawan, memprotes kebijakan DPP PKB yang tiba-tiba menerbitkan surat rekomendasi pencalonan bupati untuk Andi Kusuma maju di Pilkada Bangka yang bakal diselenggarakan ulang Agustus mendatang.
Dalam keterangannya, Suhendra mengatakan penunjukkan Andi Kusuma itu tidak melalui musyawarah partai di tingkat DPC.
“Kami sangat tidak setuju dan merasa kecewa sekali atas sikap Ketua DPC PKB Bangka yang tidak musyawarah lebih dahulu. Dia (Subhan-pen) bilang bukan dia yang bawa Andi Kusuma ke Jakarta. Tapi kita berpikir kalau bukan ketua yang bawa kan enggak mungkin Andi Kusuma bisa hadir ke Jakarta tanpa ada rekomendasi dari DPC Bangka,” ujar Suhendra, Jumat (9/6) sore.
Semestinya, kata dia, Ketua DPC PKB Bangka, Subhan, bisa menghargai anggota partai yang lain saat menyeleksi kandidat calon bupati dari PKB, dengan mengedepankan musyawarah mufakat.
Alih-alih Andi Kusuma, Suhendra ingin kader PKB sendiri yang dimajukan ke Pilkada ulang nanti.
Menurut Suhendra, perjuangannya untuk PKB meraih kursi di parlemen telah dilakukan sejak 2012, sehingga partai ini berhasil mendapat 3 kursi di DPRD Bangka pada kontestasi Pileg 2024 kemarin.
“Saya sebagai orang paling lama dibandingkan yang lain di PKB ini seakan tidak dihargai sama sekali. Apakah kasih tahu sama kita, oh setan, bahwa tahu ada orang yang mewakili PKB, kita enak walau tidak dihargai jasa kita,” sambung Suhendra yang berencana menemui Subhan guna meminta penjelasan motif penunjukkan Andi Kusuma tersebut.
Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Bangka, R. Achmad Rusdani juga mengungkapkan rasa kekecewaan yang sama.
Dirinya pun, tak pernah diajak berkompromi oleh Subhan untuk menentukan kandidat calon bupati dari PKB.
“Saya sebagai sekretaris tidak pernah diajak bicara terkait pengusungan Andi Kusuma,” kata Achmad menimpali.
Diketahui, pemberian surat rekomendasi DPP PKB untuk Andi Kusuma maju sebagai calon bupati di Pilkada ulang nanti memicu polemik di internal partai.
Imbasnya, Ketua DPW PKB Provinsi Bangka Belitung, Tanwin, pun kini mengundurkan diri dari posisinya usai 15 tahun memimpin partai besutan Cak Imin tersebut.