Bangka-Belitung, BNBABEL.COM — Kenaikan harga komoditas unggulan Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung seperti lada, sawit, dan karet yang melonjak sejak awal tahun 2021 membuat heran sejumlah petani di Desa Puding, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka.
Dituturkan oleh Gubernur Erzaldi di laman Facebook resminya pada Selasa (13/04) sore, para petani yang ada di Desa Puding itu turut menanyakan strategi yang ditempuh oleh Erzaldi untuk mendongkrak harga tiga komoditas unggulan tersebut yang sempat anjlok panjang sekian tahun belakangan ini.
“Kuncinya asak kawa ge pacak (asal mau juga bisa-pen). Itu yang saya katakan ke kawan-kawan petani di Puding Kabupaten Bangka saat mereka bertanya apa rahasia Pemerintah Provinsi Bangka Belitung menyetabilkan harga sahang, sawit dan karet sejak awal 2021,” tulis Erzaldi menceritakan.
Tak lupa ia menyampaikan kepada para petani bahwa asal ada niat maka usaha dan perjuangan seperti apa pun pada akhirnya akan membuahkan hasil.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung sendiri dikatakan oleh Erzaldi, tidak bisa bekerja tanpa adanya dukungan dan sinergi dengan para petani yang selama ini telah sabar menunggu dan memercayai langkah serta strategi yang telah ia ambil untuk menaikan kembali harga komoditas lada, sawit, dan karet, yang menjadi mata pencaharian rata-rata masyarakat yang hidup di pelosok-pelosok desa atau kampung.
“Harga lah stabil. InsyaAllah akan terus stabil terus. Tapi tetap keinginan saya, kualitas harus tetap kita tingkatkan supaya pasar tidak lari lagi,” tuturnya ketika memberi motivasi kepada para petani.
Diketahui harga komoditas seperti lada, sawit, dan karet sudah mulai membaik sejak akhir bulan Desember tahun lalu.
Untuk harga lada putih saja pada waktu itu secara bertahap telah merangkak naik menjadi Rp60.000 per kilogram, setelah pernah anjlok ke Rp45.000 pada tahun 2019 lalu.
Sementara itu update terbaru harga lada putih (K023) di tingkat petani per 13 April 2021 di wilayah Pangkal Pinang (PPG) berdasarkan data dari Bappebti pada hari ini tercatat sedikit melemah di angka Rp85.500 per kilogram, bila dibandingkan dengan harga sepekan lalu yang sempat mencapai Rp94.000 per kilogramnya.
Jurnalis: JAM