PANGKALPINANG, BNBABEL.COM – Polwan Goes To School Polda Kepulauan Bangka Belitung dalam Rangka Hari Jadi Ke-75 Polwan RI dengan tema “Polri Presisi untuk Negeri, Polwan Siap Mendukung Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju” bertempat di SMK BM PGRI Kota Pangkalpinang, Senin (7/8/2023) pagi.
Dalam kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kasubbagrenmin Dit Lantas Polda Kepulauan Bangka Belitung Kompol Dewi Ramalis, Ps. Kanit Subdit 3 Ditreskrimsus, Pamin Urren Subbagrenmin Bidhumas, Ps. Paur Subbagpsipers Bagpsi Ro SDM, Banit 1 Subdit 5 Ditreskrimsus.
Ps. Kanit Subdit 3 Ditreskrimsus Ipda Devia Julianda, S.H mengatakan saat ini semua media sosial sangat mudah diakses, apa yang perlu diketahui semua ada di google.
Maka dari itu, dikatakannya perlu pendampingan dan diarahkan bagaimana menerjemahkan yang benar sehingga dalam penggunaan media sosial dan tidak terjerat dalam bermain media sosial.
Selain itu, Ipda Devia juga mengulas tentang kekerasan terhadap anak bahwa bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan eksploitasi terhadap anak.
“Kita harap Para siswa mengetahui konsep umum tentang perlindungan anak, hak dan kewajiban anak maupun orangtua serta ancaman hukuman bagi pelaku kejahatan terhadap anak.”Katanya.
Ia juga menambahkan agar memberikan contoh nyata tentang dampak negatif dari penyebaran berita hoax yang dapat merusak reputasi seseorang atau kelompok masyarakat.
Melalui cerita dan studi kasus, ia mengajak para siswa untuk berpikir kritis sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi di media sosial.
“Kalian merupakan generasi muda yang aktif dalam penggunaan media sosial. Kami sadar bahwa perkembangan teknologi dan internet telah membawa banyak manfaat, namun juga menyimpan risiko dan tantangan tersendiri,”tuturnya.
Kepolisian dengan tegas menyampaikan bahwa media sosial merupakan alat yang kuat untuk menyebarkan informasi dan membangun jejaring sosial. Namun, jika tidak digunakan dengan bijaksana, dapat menjadi sumber masalah serius seperti penyebaran berita palsu, penipuan, dan pelecehan online.
“Generasi muda adalah aset berharga bangsa. Kami ingin membekali mereka dengan pengetahuan yang tepat agar mampu memanfaatkan teknologi dengan bijaksana dan bertanggung jawab,” tutup Ipda Devia. (Ibnu/Rd)