(Opini)
Khalisya Salsabila
Mahasiswi Semester 1 D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Dunia kesehatan memang memiliki bidang yang luas. Salah satunya Tenaga Profesi dibidang kesehatan yang banyak di minati Masyarakat. Perawat misalnya, saat ini para kalangan milenial dan Gen Z berlomba lomba membekali diri dengan skill keperawatan.
Banyak Pendidikan keperawatan yang dapat ditempu dari Tingkat Sekolah Menengah Keperawatan hingga Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta dengan biaya Pendidikan yang variatif dan tidak murah.
Namun dengan membekali diri dengan skill di bidang keperawatan. Para perawat yang terjun ke dunia kerja, apakah mendapatkan kesejahteraan yang layak atau sesuai dengan biaya selama menempuh Pendidikan ?.
D3 keperawatan adalah penggabungan dari akademik keperawatan. Dimulai dari jenjang D3 keperawatan, perkuliahan D3 di tempuh selama 6 semester dengan beban studi sekitar 116 sks. Di mulai dari mata kuliah Anatomi Fisiologi, Biokimia, Etika Keperawatan, Ilmu Gizi, Keperawatan Profesional, Mikrobiologi dan Parasitologi, Patologi, Praktek Keperawatan Mutakhir, serta Riset Keperawatan.
Setelah di tempuhnya D3 keperawatan, mahasiswa keperawatan akan bergelar A.Md.Kep (Ahli Madya Keperawatan). Para perawat yang bergelar D3 keperawatan akan di butuhkan di bidang kerja seperti puskesmas dan rumah sakit. Tugas keperawatan D3 ini sebagai perawat praktisi atau perawat pelaksana yang membantu perawat professional untuk merawat pasien.
Biaya yang di keluarkan untuk lulus menjadi mahasiswa D3 keperawatan selama 6 semester berkisar sekitar Rp 21 juta untuk pendidikan negeri (UKT) dan untuk Pendidikan swasta berkisar sekitar Rp 87 juta. Hitungan per semester untuk negeri sekitar Rp 3,5 juta dan hitungan per semster swasta Rp 14,5 juta.
Kemudian jenjang Pendidikan S1 keperawatan ini memfokuskan pada pemahaman teori. Jumlah sks yang di tempuh dari jenjang D3 ke S1 adalah 70 – 80 sks, selama 2 tahun atau 4 semester. Materi yang di pelajari adalah manajemen keperawatan, psikologi dalam keperawatan, keperawatan gawat darurat, keperawatan jiwa, hingga keperawatan kesehatan daerah pantai.
Pendidikan S1 keperawatan akan bergelar S.Kep (Sarjana Keperawatan). Tugas dari S1 keperawatan adalah mendiagnosa asuhan keperawatan kepada pasien. Dengan prospek kerja yang berkualitas, lulusan S1 keperawatan di anggap memiliki kompetensi yang lebih baik. Di perlukan pendidikan sarjana untuk menjadi rekan kerja dokter dan membuka praktek mandiri.
Biaya yang di perlukan untuk Pendidikan D3 ke S1 keperawatan selama 2 tahun atau 4 semseter berkisar sekitar Rp 32 juta per tahun atau Rp 52 juta per tahun. Hitungan per semester sekitar Rp 8 juta atau Rp 13 juta.
Dengan di tempuhnya S1 keperawatan perlu juga mengambil Pendidikan profesi bila ingin bekerja di intansi kesehatan seperti rumah sakit. Lulusan program pendidikan profesi bergelar Ns (Ners). Tujuan pendidikan profesi ini untuk memberikan pengalaman praktikum klinik. Selama menjalani pendidikan, mahasiswa dapat menerapkan konsep dan teori yang telah di pelajari.
Biaya yang di perlukan untuk pendidikan profesi sama dengan pendidikan S1 keperawatan. Ini pun belum termasuk Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) yang harus diperpanjang 5 tahun sekali dan kepesertaan mengikuti pelatihan pelatihan BTCLS.
Kembali pada masalah kesejahteraan tenaga kerja profesi Keperawatan. Di Indonesia gaji karyawan diatur dalam Upah Minimum Regional (UMR). Setiap Provinsi memiliki perbedaan nilai UMR tergantung biaya hidup di setiap wilayah.
Di Bangka Belitung, UMR tahun 2024 senilai Rp.3.640.000,- Namun setiap Perusahaan bisa menerapkan gaji Perawat bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari UMR yang telah ditetapakan pemerintah untuk gaji pokok. Namun untuk pekerjaan profesi perawat biasanya terdapat tunjangan tunjangan lainnya seperti tunjangan kesejahteraan karyawan dan jasa medis yang dihitung dari jumlah pelayanan per pasien. Dengan total kisaran gaji perawat sekitar Rp.2.800.000 hingga Rp. 6.000.000.
Melansir dari nurse.org, gaji perawat di Negara Luksemburg menjadi yang tertinggi di dunia mencapai US$ 91.000 per tahun atau sekitar Rp 1,3 miliar/tahun jika berdasarkan konverensi rupiah saat ini. Sedangkan Perawat di Indonesia berkisar dari Rp 4 juta per bulan hingga Rp 7 juta per bulan atau Rp 48 juta pertahun hingga Rp 84 juta pertahun,
Sedangkan perawat adalah sebuah profesi yang dimana mengandalkan skill khusus dengan berbekal Pendidikan yang tidak murah. Seorang perawat harus menyelesaikan studi DIII selama 3 tahun. Apalagi Permenkes Nomor 26 Tahun 2019 disebutkan bahwa Perawat yang menjalankan praktik keperawatan secara mandiri di tempat praktik mandiri perawat harus memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah profesi Ners.
Namun tentu patokan biaya hidup di negara maju pun tidak murah dengan pajak yang tinggi.
Tentu saja ini menjadi pilihan yang menarik untuk para rekan rekan Nakes di Indonesia. Diharapkan sistem kesejahteraan para medis di Indonesia dapat lebih diperhatikan Pemerintah guna terciptanya pelayanan kesehatan yang baik untuk Masyarakat.
Saat ini banyak beredar Job Vacation dari negara negara maju menerima tenaga kerja profesi di luar negari dengan upah yang menggiurkan. Jepang, India, Jerman, Turki membidik lulusan lulusan tenaga profesi kesehatan dari Indonesia dengan pendapatan yang besar. (End)