BANGKA, BNBABEL.COM – Meskipun stok air bersih di Kabupaten Bangka saat ini terbilang aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Bangka tetap mengkhawatirkan ketersediaan air bersih saat musim kemarau panjang.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Bangka, Abadi Nurshari, dalam wawancara dengan wartawan pada Rabu (4/10/2023), mengutarakan kekhawatirannya mengenai ketersediaan air bersih jika musim kemarau panjang berlangsung selama 6 bulan.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Perumda Tirta Bangka tidak hanya memasok air bersih kepada masyarakat tetapi juga menyediakan air untuk Pemadam Kebakaran.
“Saat ini, stok air aman. Namun, kita perlu waspada jika musim kemarau berlanjut hingga enam bulan atau lebih, karena air kami juga digunakan untuk memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat dan pemadam kebakaran,” ujar Abadi.
Abadi melanjutkan dengan mengatakan bahwa hingga saat ini, Perumda Tirta Bangka terus melayani pasokan air bersih kepada masyarakat selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa ada kendala berarti.
“Alhamdulillah, hingga sekarang, pasokan air masih mencukupi, dan masyarakat, terutama pelanggan kami, masih dapat menerima pelayanan secara normal selama 24 jam,” tambahnya.
Namun, Abadi mengakui bahwa sumber air baku yang dimiliki Perumda mengalami penurunan debit yang signifikan akibat kemarau yang telah berlangsung selama dua bulan lebih.
“Kami tetap berhati-hati mengenai penurunan debit air ini, karena sumber air baku kami sangat bergantung pada curah hujan, terutama jika musim kemarau berlangsung terlalu lama,” jelasnya.
Perumda Air Minum Tirta Bangka memiliki delapan sumber air baku (kolong) dengan kapasitas ketersediaan air mencapai 30 juta kubik.
“Melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, di mana kami telah menghadapi beberapa musim kemarau, kami masih dapat menjalankan operasi kami meskipun terjadi penurunan sekitar 10 persen dalam pasokan air,” tambah Abadi.
Abadi menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya mitigasi bencana jika kemarau berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan El Nino.
“Kami berharap agar kemarau tidak berlangsung terlalu lama. Untuk Kabupaten Bangka, kami memiliki kolong-kolong air yang cukup besar, dan kami memiliki lahan bekas tambang yang besar, yang dapat digunakan sebagai alternatif jika dibutuhkan,” tutupnya.(*)