JAKARTA, BNBABEl.COM – ( 3/6)National Aeronautics and Space Administration/NASA) Amerika Serikat telah mempersiapkan peluncuran misi ke Planet Venus antara 2028 dan 2030 pada Rabu (2/6).
Dilansir dari Reuters & CNBC Indonesia, rencana penjelajahan itu akan mempelajari perbedaan atmosfer, fitur geologi serta perbedaan antara Planet bumi dan Venus.
NASA akan mengucurkan US$ 500 juta atau setara Rp 7,1 triliun masing-masing untuk mengembangkan dua misi yang dijuluki DAVINCI+ (Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble Gases, Chemistry and Imaging) dan VERITAS (Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography dan Spektroskopi).
DAVINCI+ akan mengukur komposisi atmosfer rumah kaca Venus yang padat untuk lebih memahami bagaimana ia berevolusi. Sementara VERITAS akan memetakan permukaan planet dari orbit untuk membantu menentukan sejarah geologisnya.
Diketahui bahwa Planet terdekat dari Bumi ini memiliki struktur yang serupa tetapi sedikit lebih kecil dari Bumi dan jauh lebih panas.
Konsekuensinya misi adalah efek rumah kaca yang menghanguskan permukaan Venus pada suhu setinggi 880 derajat F (471 celcius).
Meski begitu para ilmuwan percaya Venus mungkin pernah menyimpan lautan dan sumber air permukaan yang berpotensi untuk kehidupan.
“Venus adalah ‘batu Rosetta’ untuk membaca buku rekor perubahan iklim, evolusi kelayakhunian dan apa yang terjadi ketika sebuah planet kehilangan permukaan lautan dalam waktu lama,” kata James Garvin, kepala ilmuwan untuk Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, kata dalam sebuah pernyataan.
Meskipun kurang populer daripada Planet Mars, tetangga Planet Bumi ini tempat laboratorium astrobiologi NASA Perseverance mendarat pada Februari 2021.
“Kami menghidupkan kembali program sains planet dengan eksplorasi intens dunia yang belum pernah dikunjungi NASA selama lebih dari 30 tahun,” kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi NASA untuk sains, dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan misi tersebut.
Pesawat ruang angkasa Magellan NASA, yang mencapai Venus pada tahun 1990, membuat peta global pertama permukaan Venus dan memetakan medan gravitasi planet.
Pada tahun 1994, Magellan dikirim terjun ke permukaan Venus untuk mengumpulkan data atmosfer sebelum menghentikan operasi. Probe keturunan DAVINCI+, meskipun lebih canggih, akan menemui nasib serupa.
IR dilansir dari CNBC indonesia