Makassar, BNBABEL.COM — ( 01/04) Peristiwa Peledakan Bom di Pelataran Gereja Katedral Makassar (28/03) yang dilakukan oleh Bomber sepasang Pasutri berinisial L dan istrinya YSF, telah mengejutkan masyarakat Indonesia serta mendapat kecaman. Sebelum meledakkan diri, ternyata salah satu Bomber yakni, L sempat membuat surat wasiat.
Surat wasiat tersebut ditujukan kepada kedua orang tua dan adiknya.
“Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya. Yang isinya mengatakan, bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3/2021) sebelumnya.
Surat wasiat sang Bomber disebut-sebut ditemukan polisi saat menggeledah rumah pelaku.
Seperti dilansir dari berbagai media Online Nasional. isi surat wasiat itu mengenai pesan bahwa sang bomber Katedral Makassar meminta agar keluarganya menjauhi pinjaman bank dan mengikuti perintah agama, selain itu Bomber L meminta agar adiknya menjaga ibu mereka.
Dalam suratnya, Bomber L juga menitipkan uang tabungan miliknya sebesar Rp 2,35 juta
Wasiat yang ditulis tangan pelaku itu viral di media sosial dan Media Online.
Meskipun banyak publik yang ragu dengan keaslian surat wasiat pelaku. Namun belakangan banyak media menarasikan bahwa surat tersebut memang ditulis sang Bomber L.
Berikut isi tulisan wasiat pelaku bom bunuh diri seperti yang diunggah akun Instagram @makassar_info :
” Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wasiat kepada orang yang saya cintai karna Allah
Wahai ummy ku minta maaf kalo ada salahku baik perilaku maupun lisanku. Jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan ki di surganya.
Ummy sekali lagi minya maaf ka, ku sayang sekali tapi Allah lebih menyayangi hambanya.
Makanya saya tempuh jalanku sebagai mana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan ki dan bisa ki kembali berkumpul di surga
Satu ji pesanku buat kita ummy, berhenti ambil uang bank, karena uang bank itu riba dan tidak diberkahi oleh Allah.
Pitto, minta maaf ka kalau ada salahku dek, baik itu lisanku maupun perbuatanku dulu.
Satu pesanku untuk kau dek, jaga ummy baek-baek. Kau mami bisa jaga ummy dan jangan juga malas-malasan sholat dan jangan i bergaul-gaul, foku lah jaga Ummy” satu ji pesanku buat kita ummy, berhenti ambil uang bank, karena uang bank itu riba dan tidak diberkahi oleh Allah.Ini ada uang simpananku 2.350.000 untuk bayar pinjaman di bank dan itu uang kontrak rumahku masih ada 5 bulan di karyawan laundrynya mus. 500.000/bulan na kontrakan ambil meri tiap bulan, simpan ki untuk bayar pinjaman.
Pitto, minta maaf ka kalau ada salahku dek, baik itu lisanku maupun perbuatanku dulu
Satu pesanku untuk kau dek, jaga ummy baek-baek. Kau mami bisa jaga ummy dan jangan juga malas-malasan sholat dan jangan i bergaul-gaul, fokus saja bantu ummy.
Istiqomah ki semua di jalan ini nah ummy, Pitto dan keluarga ku yang saya cintai karna Allah, semoga Allah kumpulkan ki di surga dan semua sodarahnya dan keluarga bapakku” Ungkapan is surat wasiat L
Itulah isi surat wasiat salah satu pelaku peledakan bom di pelataran Gereja Katedral Makassar.
Polda Sulawesi Selatan telah mengambil keterangan keluarga pelaku, soal ante mortem yang meliputi pemeriksaan ciri-ciri medis, mulai dari pencocokkan data gigi dari pelaku, pemeriksaan ciri-ciri properti yang digunakan terakhir kali, hingga pengambilan sampel DNA.
Sampai saat ini peristiwa Bom Pelataran Gereja Katedral Makassar terus menjadi perhatian Kepolisian Republik Indonesia dengan menerjunkan tim densus 88 dengan koordinasi massive.
Penulis : IR