Jakarta, BNBABEL.COM— Pemerintah dikatakan akan mulai meletakan batu pertama atau groundbreaking untuk pembangunan istana negara yang baru di kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, pada tahun ini.
Adanya rencana tersebut turut ditanggapi oleh Anggota Lembaga Konsil Bangunan Hijau Indonesia atau Green Building Council Indonesia (GBCI), Prasetyoadi.
Prasetyoadi menyampaikan sanggahannya kepada pemerintah dikarenakan pematung I Nyoman Nuarta yang masuk sebagai salah satu perancang istana negara yang baru nanti.
Menurut dia perancang untuk istana negara mesti lah melibatkan kalangan arsitek, sebab Nyoman Nuarta tuturnya merupakan seorang pematung, dan bukan arsitek profesional.
“Seharusnya proses perancangan istana negara itu melibatkan arsitek,” kata Tiyok, sapaan akrab Prasetyoadi, seperti dilansir dari Kompas online, Sabtu (27/3).
Disamping itu ia juga mengkritik mekanisme pemilihan perancang istana negara yang baru lantaran tidak dilaksanakan melalui sayembara, entah secara terbatas atau terbuka.
Sayembara itu katanya harus melibatkan juri profesional guna menilai segi perencanaan rancangan hingga konsep designnya.
“Sebelum dipilih langsung presiden sebaiknya memakai juri profesional. Baru dibawa ke hadapan bapak presiden untuk dipilih dan ditentukan,” tutupnya.
Jurnalis: JAM