PANGKALPINANG-Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Itulah yang dialami Julian Andhika (33), pramugara Sriwijaya AIR asal Sri Menanti, Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Pria bungsu dari pasangan Sidiq Salam (Alm) dan Junaina ini menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu ( 09/01/ 2021) pukul 14.40 WIB.
Belum diketahui nasib Ando (sapaan akrabnya), Pria tampan yang masih lajang ini merupakan pribadi yang penyayang. Saat ditemui BN Babel, keluarga Ando memberikan informasi kondisi terkini.
Kakak kandung Ando masih shock mendapatkan kabar Ando menjadi korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Kakak kandungnya, memilih berada di dalam rumah dan tidak mau mendengar dan melihat berita yang ditayangkan di televisi.
“Kakak kandung Ando masih shock mendapatkan kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air ” kata Tri Rahayu yang merupakan Ipar dari Ando, Senin (11/01/2021) Pagi.
Tri Rahayu mengatakan, Ando telah bekerja di maskapai Sriwijaya Air selama tiga belas tahun dan merupakan pegawai senior. Ando adalah pribadi yang membanggakan.
‘’Ando sudah lama bekerja di Sriwijaya Air, dia sangat baik sekali, perhatian dengan keluarga, pribadinya sangat membanggakan dan bertanggung jawab.’’
Dirinya mengenal sosok pramugara Sriwijaya Air itu sebagai sosok yang sangat mandiri, sejak merantau ke Jakarta Ando selalu berkomunikasi dengan baik dengan keluarga. ‘’ Ando anaknya tampan, sejak umur 20 tahun sudah merantau, namun selalu menghubungi keluarga dengai baik, anaknya mandiri dan tidah pernah merepotkan keluarga.’’ kata Tri Rahyu.
Ia menambahkan, pihak keluarga terus memantau perkembangan berita, berharap yang terbaik. ‘’Apapun nanti hasilnya kami berharap Ando bisa pulang ke Bangka, dengan kondisi apapun, kami sudah ikhlas.’’ ujarnya.