BANGKA, BNBABEL.COM – Beberapa hari yang lalu Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bajuri memerintahkan seluruh pegawai KPK yang dilantik menjadi ASN untuk berkomitmen terus memerangi korupsi. Firli mengibaratkan memerangi korupsi merupakan arena perang badar.
Ia tegaskan bahwa siapapun yang korupsi merupakan pengkhianat Pancasila. Dengan nilai Pancasila sila 3 akan menjadi kekuatan segenap bangsa dalam perang badar melawan korupsi.
Firli juga meminta kepada para pegawai untuk tidak ragu dan terus berkomitmen melawan korupsi dan tida terpengaruh dari kekuasaan apapun.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Ketua KPK tersebut, Kepala Ombudsman RI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Shulby Yozar Ariadhy mengatakan bahwa sesuai dengan tupoksi ombudsman RI yg mengawasi pelayanan publik, ada dua mekanisme kerja yang diterapkan untuk penyelesaian kasus mal administrasi yaitu mekanisme pengawasan dan pencegahan.
“Mal administrasi ini bentuknya antara lain seperti penyalahgunaan wewenang, penyimpangan prosedur, penundaan berlarut, tidak memberikan layanan, permintaan imbalan, diskriminasi dan lain sebagainya. Mal admnistrasi inilah sebagai pintu masuk bagi tindak korupsi, sehingga optimalisasi penanganan mal adminstrasi adalah sama dengan optimalisasi penanganan tindak korupsi,” jelas Shulby Yozar Ariadhy, Rabu (2/6/2021).
Ia menyebutkan jika sampai bulan Mei 2021 ombudsman Babel telah menerima 386 pengaduan pelayanan publik.
“Untuk kasus pungli yang ditangani oleh ombudsman Babel tidak terlalu banyak, sampai dengan bulan Mei 2021 ada 2 kasus pungli yang sudah diselesaikan. Hingga saat ini kami tidak menemukan kendala dalam pelaksanaan kinerja. Saya berharap dukungan dan keterlibatan unsur masyarakat dalam pengawasan pelayanan publik semakin baik di Provinsi Babel ini. Kami sangat mendukung KPK dalam memberantas korupsi saat ini,” tutup Kepala Ombudsman RI Babel.
Penulis : Ib
