PANGKALPINANG, BNBABEL.COM -Proses evakuasi kapal tanpa identitas alias kapal hantu masih diupayakan Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Hingga hari ini, Rabu (09/06/2021), kapal yang ditinggalkan kabur awaknya itu masih mendekam di dalam lumpur, di kawasan hutan bakau Perairan Tanjung Jati, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).
“Iya, lumpurnya setinggi pinggang orang dewasa, satu meter lebih, tidak berpasir dan helikopter pun tidak bisa mendarat ,” kata Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes A Maladi, dihubungi Rabu (09/06/2021).
Dijelaskannya, posisi kapal masih di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Perairan Tanjung Jati. Proses evakuasi masih terkendala lumpur dan menunggu air pasang naik.
Diperkirakan membutuhkan waktu 3-4 hari ke depan untuk bisa mengevakuasi kapal.
Kepolisian sudah menempatkan kapal yang berfungsi sebagai kapal induk sekaligus pos pantau di lokasi kejadian kandasnya kapal hantu yang diduga membawa muatan barang ilegal.
Pada Minggu (06/06/2021) sore, kapal Bittern-3016 dan sejumlah personil bertolak dari Dermaga Ditpolair Polda Bangka Belitung, guna melaksanakan patroli mendukung pergeseran pasukan (serpas), evakuasi, pencarian barang bukti dan sebagai pos pantau.
Anggota juga melaksanakan patroli dan penyisiran barang bukti dengan menggunakan perahu karet dan mendatangi nelayan sekitar untuk menggali informasi.
“Evakuasi (dilakukan) dengan cara membersihkan alur keluar dari pohon-pohon, dan membuka alur atau jalan keluar kapal dengan cara digali dan ditarik menggunakan tali tambang dan alat takal tarik,” jelasnya.
Ia tidak menampik disinggung rencana evakuasi akan menggunakan kapal berukuran besar guna memudahkan proses penarikan kapal dari kawasan hutan bakau ke laut dalam, sembari menunggu air laut naik.
“Iya untuk ditarik, menunggu air pasang besar,” ujarnya.
Rencana setelah keluar hutan bakau, kapal yang menjadi barang bukti tersebut akan ditarik menuju Dermaga Polairud Polda Bangka Belitung di Pangkalpinang.
Untuk pencarian BB dan ABK, Maladi memastikan sudah dilakukan koordinasi dengan membentuk tim gabungan dari Polda Bangka Belitung dan Polda Sumatera Selatan, mengingat perairan tersebut masuk dalam wilayah hukum Polda Sumatera Selatan.
“Petugas masih melakukan pemantauan dan patroli biasa di lokasi,” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan media ini, proses evakuasi kapal hantu bermula dari munculnya sebuah kapal cepat tanpa nama yang melintas kencang di Perairan Muntok dan diduga membawa muatan ilegal.
Wadirpolairud Polda Babel AKBP Irwan Deffi Nasution dan Iptu Asmadi melaksanakan koordinasi dengan pilot heli BKO Mabes Polri, untuk melakukan pengejaran dan penangkapan.
Menggunakan helikopter, mereka bergerak menuju Pulau Maspari di perairan Bangka Selatan.
Pada saat melintas perairan Pulau Nangka, Sungai Selan, Bangka Tengah, terdeteksi dan terpantau secara visual satu unit kapal yang melaju dengan kecepatan tinggi, menggunakan lima buah mesin.
Pilot lalu mengarahkan helikopter mendekati kapal dan memberikan imbauan dengan menggunakan pengeras suara agar nakhoda menghentikan kapal tersebut, namun tak dihiraukan. Kapal bahkan nekat diarahkan menerobos masuk kawasan hutan bakau berlumpur.
Rekaman video pengejaran kapal hantu oleh Ditpolairud Polda Babel itu viral di sosial media. (ima)