Jadi Narsum, BNNK Bangka Inginkan Masyarakat Lakukan Skrining Assist Lawan Peredaran Narkoba

Bangka, News14 Dilihat

BANGKA, BNBABEL.COM — BNNK Bangka diundang menjadi narasumber oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka dalam rangka pelaksanaan “Orientasi Skrinning Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA bagi Tenaga Kesehatan”, Senin (13/3).

Kegiatan tersebut dilaksanakan, karena Indonesia saat ini dalam kategori darurat narkoba.

Kegiatan itu diisi oleh dua narasumber yakni Kepala BNNK Bangka, Peni Januarti, dan Petugas LRKM BNN Kabupaten Bangka, Anggi Pradipta Utomo, yang memberikan paparan terkait Indonesia Darurat Narkoba.

Kepala BNNK Bangka, Peni mengatakan, faktor yang mempengaruhi darurat narkoba bagi Indonesia meliputi, kondisi geografis Indonesia yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk di seluruh wilayah, peredaran gelap narkotika.

“Bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja melainkan anak-anak, demografis yang sangat besar juga menjadi pasar potensial peredaran gelap narkoba, modus operandi dan variasi jenis narkoba yang terus berkembang serta narkoba sebagai mesin pembunuh massal (silent killer) merusak manusia terutama fungsi kerja otak, fisik dan emosi,” jelasnya.

Baca juga  Bahlil Naikan Volume LPG bersubsidi di Tahun 2025

Pengetahuan startegi dalam menanggulangi permasalahan narkoba dengan soft power approaxh, hard power approach, smart power approach dan kerja sama baik dosmetik, regional dan internasional, juga diberikan dalam kegiatan.

“Yang harus kita ingat bahwa 3 pilihan seorang penyalahguna narkoba yaitu Rumah Sakit, Penjara, atau Kuburan,” katanya.

Sementara itu, Anggi Pradipto Utomo, Petugas LRKM BNN Kabupaten Bangka, menginginkan para peserta yang mengikuti kegiatan ini mampu memahami dan melakukan skrining dengan assist.

Skrining dengan assist sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi penyalahgunaan narkoba, memberikan kesempatan bagi penyalahgunaan narkoba mendapat edukasi dan penanganan awal, mengurangi resiko tinggi pada orang yang tidak mengalami ketergantungan, seperti alkoholik dan perokok.

“Kemudian diberikan peringatan terhadap penyalahgunaan, bahwa efek penyalahgunaan narkoba beresiko tinggi berhubungan dengan penggunaan zat,” tutupnya.

Kegiatan tersebut juga diikuti 12 Puskesmas Se-Kabupaten Bangka dengan jumlah 20 peserta. (Julian/Rd)

Baca juga  2 Orang Terduga Pelaku Pencurian 3 Karung Pasir Timah Dibekuk Polisi