Gaza, (pic)
Médecins sans Frontières (Doctors Without Borders) mengatakan pada hari Kamis bahwa otoritas Israel telah membantah masuk ke tim medis internasional dalam beberapa minggu terakhir, meskipun beberapa dari mereka memiliki kemampuan untuk mencapai Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, MSF mengatakan bahwa hanya ada beberapa ahli bedah plastik di Gaza dan mereka tidak dapat menangani sejumlah besar orang yang terluka yang membutuhkan operasi rekonstruktif.
MSF menunjukkan bahwa jumlah korban yang menderita luka bakar akibat serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Khan Yunis telah melonjak lima kali lipat sejak Israel melanjutkan kampanye militernya pada 18 Maret.
MSF menambahkan bahwa “para korban luka bakar di Gaza sedang berjuang untuk pulih karena kurangnya obat -obatan penting dan pasokan medis” sebagai akibat dari blokade Israel pada segala sesuatu yang memasuki kantong pesisir.
MSF juga memperingatkan bahwa jumlah anak yang menderita kekurangan gizi di Gaza sedang meningkat sebagai akibat dari kampanye kelaparan Israel yang sedang berlangsung melawan populasi.
Dalam konteks terkait, Dr. Mohamed Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, mengatakan bahwa dokter di rumah sakit terpaksa menggunakan proses triase untuk mengkategorikan pasien berdasarkan keparahan cedera dan penderitaan kesehatan mereka.
Berbicara kepada Al Jazeera Satellite Channel pada hari Rabu, Dr. Abu Salmiya memperingatkan bahwa rumah sakit Gaza yang tersisa “tidak dapat menahan skala pembantaian dan akan dipaksa untuk ditutup dalam beberapa hari kecuali bahan bakar disediakan.”
RisalahPos.com Network
BN Babel