Sungailiat, BNBabel – Berdasarkan rilis keterangan dari pihak Satgas Covid-19 Kab. Bangka sebelumnya, diketahui terdapat 125 orang dari total 327 penghuni Islamic Centre, yang telah dinyatakan reaktif Antigen, terdiri dari santri, tenaga pendidik, dan juru masak.
Dijelaskan oleh Boy Yandra selaku Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kab. Bangka, pihaknya baru mengetahui informasi tentang hal ini setelah diberitahukan oleh pihak Puskesmas Sinar Baru, pada hari Sabtu (13/02/2021) lalu.
Adapun kronologi awalnya, menurut Boy, diketahui setelah 4 orang santri yang sedang mengalami demam disertai kehilangan indera penciuman, melakukan pemeriksanaan rapid test Antigen di RS. Medika Stania, Sungaliat, pada hari Selasa (09/02/2021), dan kemudian terkonfirmasi bahwa terdapat 2 orang santri yang berstatus reaktif Antigen.
Mengetahui informasi tersebut, pihak gabungan Satgas Covid-19 Provinsi Bangka-Belitung, langsung turun ke Islamic Centre guna melakukan koordinasi dan isolasi pencegahan penyebaran virus yang lebih massif lagi, pada Minggu (14/02/2021) pagi.
“Kita dapat informasi dari wali santri, ada beberapa anak-anak kita yang terpapar. Jadi kita bersama satgas gabungan Provinsi dan Kabupaten, ada dinkes dan TNI, Polri juga, langsung turun [ke] lapangan memantau kegiatan PKM Mikro (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) seperti yang terpajang di spanduk. Untuk sementara ini kita lockdown terus sampai 14 hari ke depan,” ujar Ujang. S, selaku ketua Relawan Simpul Babel yang tergabung di dalam kesatuan Satgas Covid-19.
Mengenai proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pasca kasus ini terjadi, menurut keterangan Boy Yandra, akan dihentikan sementara waktu hingga sepuluh hari ke depan, sampai pemeriksaan swab test terhadap 327 penghuni Islamic Centre yang akan dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Bangka, RS. Medika Stania, dan Puskesmas Sinar Baru, dengan didampingi Tim Satgas Covid-19 Kab. Bangka, beserta TNI-Polri, pada hari Senin pekan depan selesai.
“Sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) khusus laki-laki ditiadakan dahulu sampai sepuluh hari ke depan, dan menunggu hasil Swab hari Senin oleh Tim Dinkes, Puskesmas Sinar Baru, dan RS. Medika Stania. Nah jadi kalau cabut izin tidak, tetapi [hanya] ditiadakan tatap muka sementara, ” Jelasnya.
Sebagai upaya penanganan dini, pihak RS. Medika, yayasan Islamic Centre, serta gabungan Satgas Covid-19 Provinsi Bangka-Belitung, telah membuat empat blok untuk keperluan karantina yang terdiri dari blok untuk pasien yang mengalami gejala berat; blok untuk pasien yang setengah mengalami gejala atau tidak terlalu parah; blok untuk penghuni yang berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala); dan blok untuk penghuni yang berstatus negatif atau sehat.
Sebagai bentuk pemberitahuan kepada masyarakat sekitar, Tim Desk Verifikasi Penegakan Disiplin dan Hukum dari kesatuan Satgas Covid-19 Provinsi Bangka-Belitung pun ‘tak lupa memasang spanduk bertuliskan, “Kawasan Ini Ditutup Sementara” di depan pintu masuk Islamic Centre. (Ikrar)
Trimakasih ,PD pihak satgas covid 19 ,polri , puskesmas sinar baru , rumah sakit Stania Medika,dan pihak pesantren islamic senter telah gabung berusaha dan ikhtiar pd anak kami untuk sembuh dan bebas dari covid 19,semoga Allah berpihak pd usahanya ,dan kita semua dilindungi Allah dari terpapar nya virus kovid 19,aamiin.