LAMPUNG,BNBABEL.COM -Saat berbincang dengan Mat Aji, salah satu peternak sapi sukses di Provinsi Lampung, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman tertarik dengan idenya untuk mengurangi ketergantungan sapi dari daerah luar agar bisa mewujudkan swasembada sapi di Bangka Belitung.
Salah satu saran dari Mat Aji adalah membeli sapi indukan asal Australia yang saat ini telah diternak di Lampung, yang kemudian akan dikembangbiakkan di Bangka Belitung.
Berkaca dengan kondisi saat ini bahwa Bangka Belitung masih kekurangan kebutuhan daging sapi, maka terobosan-terobosan seperti ini bagi Erzaldi harus dilakukan guna meningkatkan produksi sapi Bangka Belitung.
Untuk mewujudkan hal itu Erzaldi berencana akan menyiapkan lahan seluas 50 Hektar sebagai tempat karantina sapi impor asal Australia.
“Hari ini saya beserta kepala dinas pertanian beserta UPT pembibitan meminta masukan guna percepatan swasembada daging sapi di Bangka Belitung,” ungkap Erzaldi saat berbincang dengan Mat Aji.
Dibalik kesederhanaannya, Mat Aji mampu mengelola ribuan sapi dengan baik, yang hal ini memberi motivasi bagi orang nomor satu di Bangka Belitung tersebut.
“Arahan dan bimbingan ternyata banyak inovasi. Dari barang barang yang terbuang dapat menghasilkan sarana dan prasarana untuk peternakan sapi,” tuturnya lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung, Juaidi yang ikut mendampingi kunjungan nenyetujui ide Mat Aji, karena dengan impor sapi indukan asal Australia langsung ke Babel, maka otomatis harga sapi di tingkat lokal jauh lebih murah dibandingkan yang terjadi sekarang ini lantaran masih harus dibebani biaya transportasi.
“Belinya dari Lampung yang memang langsung mengimpor dari Australia adalah salah satu solusinya. Kemudian dibawa ke Bangka Belitung, otomatis biayanya akan lebih berkurang,” ujar dia menjelaskan tentang pola impor sapi.
Sebagai persiapan, pihaknya harus mempersiapkan berbagai hal, mulai dari berkoordinasi dengan pihak pelabuhan dikarenakan menurunkan sapi dengan penumpang orang dari kapal tentunya berbeda.
Selain itu, Juaidi menjelaskan akan menyediakan lahan seluas 50 Hektar sebagai lokasi karantina, serta bagaimana menerapkan manajemen pengelolaan, sumber pakannya dan instalasi lain yang tentunya perlu kerjasama antara pelaku usaha dengan BUMD, misalnya untuk penyediaan pakannya atau penyedia instalasi air minum dan sebagainya.
“Ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, harus ada peran serta dunia usaha serta tetap melibatkan tenaga lokal,” jelas Juaidi.
Sementara terkait persiapan Idul Adha, Juaidi menjelaskan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung bersama distributor sapi yang telah dibiayai oleh program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu menyuplai setidaknya 290 ekor sapi.
“Termasuk juga yang dipelihara oleh masyarakat dan kelompok masyarakat lain juga telah siap dalam rangka memenuhi kebutuhan daging sapi untuk kurban,” ungkap Juaidi.
Dirinya juga menjelaskan estimasi kebutuhan sapi sebanyak 2500 ekor dan kambing 6000 ekor terus dipenuhi oleh para pelaku usaha dan dikirim setiap harinya.
Penulis: JAM