ETIKA DAN MORALITAS MAHASISWA UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG MELAKUKAN KEGIATAN BERSIH – BERSIH DI MASJID SEBAGAI WUJUD KEPEDULIAN SOSIAL

Artikel

Kelompok 2 Moral dan Etika

Mahasiswa Semester 1

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Sosiologi

Universitas Bangka Belitung

Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) memiliki peran penting sebagai generasi penerus yang tidak hanya berfokus pada pengembangan akademis, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk nyata dari etika dan moralitas mahasiswa UBB adalah keterlibatan mereka dalam kegiatan sosial, seperti kegiatan bersih-bersih di masjid.

1.     Etika dalam Kegiatan Bersih-Bersih

Etika dalam konteks kegiatan bersih-bersih di masjid mencakup beberapa hal, seperti:
Sikap Hormat: Mahasiswa menunjukkan sikap hormat terhadap tempat ibadah. Mereka menjaga kesucian masjid dan tidak merusak atau membuat keributan.
Kerja Sama dan Gotong Royong: Etika gotong royong sangat terlihat ketika para mahasiswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka berbagi tugas dan saling membantu dalam membersihkan masjid.

Baca juga  UKW Ke-8 PWI Babel Resmi Ditutup Direktur UKW Pusat, Ini Pesannya !

Sikap Disiplin dan Tanggung Jawab: Kedisiplinan dalam melaksanakan tugas dan rasa tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan masjid mencerminkan moralitas yang baik dari para mahasiswa.

2.     Moralitas dalam Kegiatan Sosial

Kegiatan bersih-bersih masjid ini juga mencerminkan moralitas yang tinggi. Beberapa nilai moral yang ditonjolkan dalam kegiatan ini adalah:
Kepedulian Sosial: Dengan meluangkan waktu untuk membersihkan masjid, mahasiswa menunjukkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar dan komunitasnya. Mereka menyadari bahwa menjaga kebersihan masjid adalah tanggung jawab bersama.
Rasa Empati: Mahasiswa mampu merasakan pentingnya kenyamanan bagi jamaah yang beribadah di masjid. Dengan menyediakan tempat ibadah yang bersih, mereka turut mendukung kenyamanan ibadah masyarakat.
Pengembangan Karakter Positif: Kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan karakter positif, seperti rendah hati dan keikhlasan dalam membantu tanpa mengharapkan imbalan.

Baca juga  Kunjungi PTUN Pangkalpinang, Ombudsman Babel Singgung Soal Diskresi

3.     Kontribusi Kegiatan Bersih-Bersih terhadap Pembentukan Kepribadian Mahasiswa

Kegiatan bersih-bersih masjid tidak hanya berdampak pada kebersihan fisik, tetapi juga pada pembentukan karakter mahasiswa. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar pentingnya:

Tanggung Jawab Sosial: Mereka belajar bahwa sebagai bagian dari masyarakat, mereka memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi terhadap kebaikan bersama.
Nilai Religius: Keterlibatan dalam membersihkan tempat ibadah juga memperkuat hubungan spiritual mahasiswa dengan agama. Mereka melakukan tugas ini sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Tuhan.
Kepemimpinan dan Kemandirian: Kegiatan sosial seperti ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memimpin kelompok, mengambil inisiatif, serta bekerja secara mandiri dan bertanggung jawab.

4.     Kesimpulan

Kegiatan bersih-bersih masjid oleh mahasiswa UBB merupakan contoh nyata penerapan etika dan moralitas dalam kehidupan sosial. Kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan rasa kepedulian mereka terhadap kebersihan lingkungan ibadah, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai sosial yang baik. Dengan keterlibatan aktif dalam kegiatan semacam ini, mahasiswa UBB membuktikan bahwa mereka mampu mengembangkan kepribadian yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, serta mempraktikkan nilai-nilai etika dan moral yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya menjadi mahasiswa yang unggul secara akademis, tetapi juga menjadi individu yang bermoral dan beretika dalam masyarakat.

Baca juga  Berikut Data Capaian Vaksinasi di Kabupaten Bangka