Ekonomi Sulit, Laki Laki ini Nekat Mengakhiri Hidupnya di Rumah Kontrakan

Daerah, Hukrim1 Dilihat

BANGKA BELITUNG, BN Babel – Seorang Laki laki berusia 43 Tahun ditemukan tewas tergantung dengan selembar kain sarung menjerat lehernya.

MI warga asal Dusun II Desa Pengayut, Kecamatan Pemulutan, Provinsi Sumatera Selatan yang tinggal di Padang Lalang Kelurahan Mantung Kecamatan Belinyu nekat mengakhiri hidupnya di rumah kontrakan milik Lina.

Leo (23) saksi yang pertama kali mengetahui kejadian bunuh diri yang terjadi Rabu malam (31/7/2024).

Menurut keterangan Leo, sekitar pukul 20.00 WIB dirinya mendatangi kontrakan korban untuk menanyakan sambungan pipa rajuk miliknya yang dipinjam korban.

“Setiba dikontrakan saya melihat Yudi (rekan korban) sedang duduk didepan kontrakan dan saya pun menanyakan dimana keberadaan korban kemudian Yudi menjawab bahwa korban sedang tidur didalam kamar”,terang saksi kepada Polsek Belinyu.

Leo pun mencoba masuk ke dalam rumah kontrakan korban dan dirinya melihat Mukti, kakak korban sedang tidur di ruang tamu. Dirinya masih sempat menanyakan keberadaan MI. Dan dijawab kalau MI sedang tidur di kamar.

Baca juga  Tantang Minta Dilaporkan, Rifal Akhirnya Dilaporkan Ke Polda Babel

Dirinya pun mencoba memeriksa kamar korban dan ia tak dapat menemukan MI di kamar. Selanjutnya Leo pun memeriksa bagian dapur rumah. Namun Kakak korban sekali lagi mengatakan kalau MI sedang di kamar.

Leo pun kembali memeriksa kamar dan dibalik pintu dirinya mendapatkan MI sudah dalam kondisi tergantung mengenakan kain sarung.

Dirinya bergegas keluar kamar dan merasa shock dan memberitahu kakak korban.

Menurut keterangan Mukti (45) pada pukul 15.00 WIB dirinya sempat pergi mencari bantuan modal untuk operasional membuka TI Rajuk tower milik adiknya MI.

Pukul 17.30 WIB Mukti kembali ke rumah kontrakan dan melihat korban sedang duduk termenung di pinggir pintu.

“Korban sempat menanyakan dana dan saya menjawab belum ada sampai saat ini”,jelas Mukti.

Karena kondisi sudah mulai maghrib, korban MI masuk ke dalam kamar dan menutup pintu sementara Mukti dan Yudi berbaring di ruang tamu untuk tidur.

Mendengar Leo berteriak dari arah kamar korban, Mukti dan Yudi pun bergegas masuk ke kamar dan mendapatkan kondisi MI sudah tak bernyawa. Keduanya pun langsung menurunkan korban dan membaringkan jasad MU di ruang tamu kontrakan.

Baca juga  Wagub Babel Abdul Fatah buka rakor kegiatan monitoring dan evaluasi bersama KPK RI

Menurut Mukti, korban sebelumnya sering mengeluh mengenai kesulitan ekonomi lantaran TI Rajuk jenis tower yang mereka kelola tidak membuahkan hasil. Korban pun sudah kehabisan dana sementara istri di kampung halaman sering meminta uang untuk kebutuhan keluarga di Palembang.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 Buah kain sarung, 1 buah buku catatan yang bertuliskan “tolong urusi jual ponton samo boot untuk anak aku sekolah. Malek Bepikir. Selamat tinggal”, 1 Buah kalung stainlis milik korban, 1 Buah Kursi Plastik berwarna Putih,1 Buah Pena, 1 Lembar karet Ban dalam motor.

Kapolsek Belinyu, AKP. Singgih Aditya kepada BN News Kamis (1/8/2024) mengatakan dari hasil pemeriksaan awal yang dilakukan Puskesmas Belinyu didapatkan bekas jeratan dileher dengan panjang ukuran 40 cm lebar -+ 2 cm, tidak terdapat cairan dari telinga, terdapat cairan bening dari hidung, tidak terdapat tanda-tanda bekas benturan/luka, abdomen dan Thorax tidak terdapat tanda benturan/luka, tangan kiri/kanan tidak terdapat tanda benturan/luka, terdapat cairan sperma yang keluar dari alat kelamin, kaki kiri/kanan tidak terdapat bekas benturan/luka.

Baca juga  Kadisdikpora Bangka Tinjau 3 Sekolah Hari Pertama Belajar Tatap Muka

“Pada saat personil Polsek belinyu tiba di TKP, kondisi korban sudah terbaring diruang tamu kontrakan yang mana sebelumnya sudah diturunkan oleh kakak dan teman korban”,kata Singgih.

Sementara Keluarga korban sepakat untuk tidak melakukan otopsi terhadap jenazah dan pihak keluarga sudah menerima kondisi korban dengan ikhlas.

“Jenazah korban akan dibawa dan dimakankan dikampung halaman menggunakan speed/perahu jalur laut dari kecamatan Belinyu ke kampung halaman oleh pihak keluarga”,lanjutnya.

Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan. Pada tubuh korban. Kuat dugaan, bahwa korban mengakhiri hidup dengan cara gantung diri dikarenakan kesulitan ekonomi yang dialami oleh korban.

“Sebelum korban melakukan tindakan bunuh diri, korban menulis wasiat disebuah buku catatan yang ditemukan di TKP”,tutup Singgih.(Eztie)