BANGKA, BNBABEL.COM – Kementerian Lingkungan Hidup Direktorat Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut, Wahyudi Suryatna menjelaskan kegiatan pengambilan sampel air laut di Provinsi Bangka Belitung dalam rangka
“Kita ingin melihat keseluruhan kualitas air laut yang ada di Provinsi Babel ini, tentunya selain itu juga kami juga ingin mengetahui apakah status airnya tercemar atau tidak. Untuk di Provinsi Bangka Belitung ini ada 25 titik yang terbagi di Pulau Bangka ada 15 titik dan 10 titiknya ada di Pulau Belitung,” ujarnya, Kamis (27/5/2021).
Ia menjelaskan untuk indeks kualitas air laut ini dikeluarkan setiap tahun sedangkan pengambilan sampel di Bangka Belitung mulai dilakukan sejak tahun 2019. Setelah pengujian ternyata hasil dari tahun 2019 sampai 2020 hasilnya masuk dalam kategori baik meskipun indeksnya dalam beberapa titik hasilnya tidak baik.
“Tidak perlu khawatir bahwa yang masuk dalam baku mutu itu hanya beberapa parameter saja. Air yang kita ambil ini akan dikirim ke Jakarta dan selanjutnya diukur kemudian akan disusun indeks kualitas air laut. Jika nanti ada satu titik yang kualitasnya airnya tidak baik maka akan kita sampaikan ke pemerintah provinsi agar dilakukan penanganan selanjutnya,” imbuhnya.
Dalam hal ini pihaknya hanya akan mengambil sampel air dan yang mengukur indeks air laut itu dari pusat. Apabila terjadi indeks yang tidak bagus maka pihak pemerintah provinsi yang akan mengambil kebijakan dan kewenangan.
Menurutnya, kegiatan apa yang dilakukannya tersebut dapat dikolaborasikan dengan pihak HNSI yang mana juga akan disinergikan dengan dinas lingkungan hidup. Minimal dari pihak HNSI bisa menyampaikan ke para nelayan agar menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan dan tidak membuang sampah dalam bentuk apapun ke laut.
“Nah saat ini pemerintah pusat mencanangkan pengendalian sampah laut jangan sampai nelayan tidak taat dalam mengurangi pencemaran sampah di laut. Kegiatan ini dilakukan selama periode Pak Jokowi sampai tahun 2014 nanti,” tutur Wahyudi Suryatna.
Sementara, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Lukman mengatakan jika pihaknya telah dilibatkan dalam kegiatan tersebut dan akan mendukung selama itu sudah menjadi agenda pemerintah pusat.
“Kita sangat menginginkan keterjagaan dan kelestarian alam biota laut ini. Dan kegiatan ini akan kami jadikan program tahunan di HNSI. Kita nantinya secara persuasif akan memberikan himbauan kepada para nelayan untuk turut andil dalam program ini, seperti jangan membuang sampah ke laut kalau bisa setiap kapal harus memiliki tempat sampah,” tukasnya.
Penulis : Ib