JAKARTA, BN NASIONAL – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk nelayan di Banjarmasin tetap terjaga dan tersedia sesuai kebutuhan. Ia menegaskan bahwa distribusi BBM harus berjalan lancar demi mendukung aktivitas nelayan selama musim tangkap.
“Tadi kami cek di kampung nelayan, berdialog dengan masyarakat, rata-rata mereka tidak pernah mengeluhkan ketersediaan BBM. Selalu terjaga stoknya. Jadi sampai dengan menuju hari raya, nelayan yang mau ke laut, silakan. Itu semua sudah kita siapkan BBM-nya,” ujar Bahlil dalam keterangannya dikutip Kamis (20/3/2025)
Bahlil juga menyoroti pentingnya pengaturan kuota BBM yang disesuaikan dengan musim penangkapan ikan. Ia menekankan bahwa selama musim tangkap, yang berlangsung sekitar tujuh bulan dalam setahun, volume pemakaian BBM akan dinaikkan untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas nelayan. Sebaliknya, pada musim ombak besar atau angin kencang, kuota akan disesuaikan agar distribusi tetap efisien.
Dalam keterangannya, Bahlil menyebut bahwa BBM bersubsidi bagi nelayan tersedia dengan harga Rp6.800 per liter menggunakan campuran bahan bakar nabati 40% atau B40.
“Perintah Bapak Presiden Prabowo juga kepada kami adalah memastikan agar nelayan kita betul-betul mendapatkan minyak subsidi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin, Yuliansyah Effendy, memastikan bahwa pihaknya telah menerima arahan dari Menteri ESDM terkait kebutuhan BBM nelayan.
“Pak Menteri ESDM tadi menekankan pentingnya perhitungan kebutuhan BBM bagi nelayan, baik saat ombak besar maupun pada musim normal. Beliau meminta agar hal ini lebih diperhatikan ke depannya,” ujar Yuliansyah.
Rekomendasi pengaturan kuota akan diberikan setiap tiga bulan sebagai langkah penyesuaian.
Pemerintah terus mengawasi distribusi BBM guna mendukung produktivitas dan kesejahteraan nelayan di wilayah pesisir. Dengan strategi pasokan yang matang, nelayan diharapkan dapat terus melaut secara optimal, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor perikanan nasional.
Sebagai informasi, SPBN Rantauan Ilir merupakan hasil kolaborasi antara PT AKR Corporindo, Tbk dan Koperasi Perikanan Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina (LEPP-M3). SPBN ini melayani kebutuhan BBM untuk 103 kapal nelayan di Banjarmasin, dengan kuota BBM tahun 2025 sebesar 2.003 kiloliter dan realisasi penggunaan hingga Maret 2025 mencapai 360,41 kiloliter.