JAKARTA, BN BABEL – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan strategi pemerintah untuk meningkatkan produksi LPG di dalam negeri.
Bahlil mengatakan, program yang akan dijalankan adalah membuat jaringan gas (jargas) dan membangun industri LPG di
“Memang selain LPG bersubsidi, kita juga lagi berpikir untuk bagaimana bikin jaringan gas, jargas dan membangun industri LPG di Indonesia,” kata Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (27/8/2024).
Namun, Bahlil menyebut ada permasalahan untuk bahan baku LPG. Permasalahan ini juga sedang didiskusikan dengan SKK Migas dan PT Pertamina (Persero).
“Memang problemnya adalah bahan baku tentang C3 dan C4, tapi kita lagi koordinasikan dengan SKK dan Pertamina nantinya untuk kita memikirkan langkah ini,” jelas Bahlil.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini pihaknya sedang mendorong potensi-potensi C3 dan C4 dari lapangan gas yang ada.
“Kita mendorong karena memang ada potensi untuk bisa kita mendapatkan tambahan produksi dari lapangan-lapangan kita kira-kira sekitar 900 ribu sampai 1 juta ton per tahun ya dari situ,” jelas Dwi saat ditemui usai Raker.
Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan nilai keekonomisannya untuk proses pemisahan dari gas yang diambil dengan C3 dan C4.
“Nah tentu saja ini selalu menuntut keekonomiannya untuk proses pemisahannya dan untuk itu pertimbangannya harga jual itu harus bisa mendukung,” jelas Dwi.
Dwi menambahkan, saat ini sudah ada produksi LPG dari lapangan gas yang sudah di Indonesia, lapangan lainnya juga sudah disiapkan.
“Jadi nanti kita pengembangan untuk POD itu sudah harus kita integrasikan dengan pengembangan LPG untuk rich gas, kalau yg gak rich gas kan gak bisa,” ujar Dwi.
BN Media Group
