Pangkalpinang – Aksi nelayan yang mendatangi Kantor Kepala Desa Rias pada Kamis (25/02/2021), ditanggapi langsung oleh Kepala Desa Rias Kecamatan Toboali, Bangka Selatan, A Gani Saprin.
Ia menuturkan, sekira pukul 10.00 Wib sekitar 50 orang nelayan yang sebagian besar berasal dari luar Desa Rias mendatangi kantornya.
Dalam penyampaian aspirasinya, kata Gani, mereka menolak KIP DAN PIP di perairan Rias dan sekitarnya karena akan mengganggu aktivitas nelayan.
Saat itu Gani mengaku berada di dalam ruangan kantornya. Ia mendengar keadaan di luar semakin ramai dan suara cukup gaduh.
“Kondisi tambah ramai dengan masyarakat ingin menyaksikan keadan di seputaran kantor kami. Kita ajak masuk ke ruangan beberapa orang perwakilan mereka tidak berkenan,” kata Gani yang dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Kamis (25/02/2021) sore.
Ia mengatakan, rencana tambang laut KIP dan PIP di perairan Rias baru sebatas wacana.
Dengan mencermati kondisi dan aspirasi masyarakat, menurutnya, rencana tersebut tidak mungkin terwujud.
Sebab itu, ia berharap para nelayan untuk saling membantu agar rencana KIP dan PIP tidak beroperasi di perairan laut Desa Rias dan sekitarnya.
Dirinya minta masyarakat agar tetap tenang dan menjaga kekompakan.
Kades Gani Saprin menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima pemberian uang dari wacana tambang laut KIP dan PIP tersebut.
“Selain itu jangan sampai ada yg menuduh saya dapat keuntungan atas pristiwa ini. Demi Allah, saya tidak pernah menerima uang seribu rupiah atau berapapun dari mereka yang akan melakukan penambangan melalui KIP dan PIP,” bantahnya.
Dirinya juga menyampaikan apresiasi atas bantuan semua pihak sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (ima)