Riau Silip, BNBABEL.COM — (27/03) , Sekitar 100 orang Masyarakat Desa Berbura dan Nelayan Desa Pangkal Niur Sekira Pk. 15. 30 WIB ( 26/03) melakukan aksi damai di halaman Mako Polsek Riau Silip.
Kedatangan massa yang mengatasnamakan forum Masyarakat Peduli Pulau Kianak dan Tanjung Sunur pimpinan Usian, dan Wakil Ketua Forum Peduli Nelayan Sunur yakni Gunawan langsung disambut Kapolsek Riau Silip Iptu Fajar SH. MH.
Kedatangan ratusan masa tersebut dikarenakan Ingin meminta ketegasan Aparat untuk menertibkan Aktifitas Tambang ilegal jenis Ponton di Perairan Pulau Kianak yang Meraka anggap telah berlarut – larut.
Dalam sejumlah orasi dan tuntuntan tertulis yang dilakukan oleh beberapa pemimpin kelompok warga dan nelayan serta aparatur desa setempat. Diketahui pula protes mereka, karena terganggu Zona Tangkap Nelayan dan rusaknya Tanaman Penyangga Air ( Magrove) akibat beroperasinya tambang ilegal.
” Kami datang beramai-ramai sepakat untuk menolak tambang, teluk kelabat dan pulau kianak terus terusik, meminta tolong agar ditertibkan karena kami masih percaya kepada penegak hukum. Aksi ini bukanlah instan, sudah 12 tahun kianak dan sekitarnya di usik dan sampai saat ini aktifitas masih terus lanjut. Harapan nelayan sama – sama menjaga ketertiban, dan aparat hukum tempat utama untuk mengadu” Pekik Gunawan, dalam orasinya.
” Sebelumnya potensi konflik di Pulau kianak dan Teluk kelabat sudah disampaikan kepada Kapolres Bangka, namun saat ini aktifitas masih berlangsung, meminta agar penegak hukum dapat menertibkan preman-preman di Pulau Kianak yang merong-rong seperti PKI” Ungkap Agustino, mantan kades Pangkal Niur dalam orasinya.
Samian, Ketua BPD Pangkal Niur dalam orasinya membacakan sejumlah tuntutan warga yang juga mereka sampaikan secara tertulis kepada pihak Polsek Riau Silip.
” kedatanganya kami ke Polsek Riau Silip Ini, Ingin meminta ketegasan aparat penegak hukum.
A. Kami Forum Masyarakat Peduli Pulau Kianak dan Tanjung Sunur Melarang Adanya
Aktifitas Tambang Ti Apung Ilegal beroperasi diwilayah Pulau Kianak dan Tanjung Sunur
yang masuk wilayah Desa Berbura dan Desa Pangkal Niur Kecamatan Riau Silip.
B. Kami Forum Masyarakat Peduli Pulau Kianak dan Tanjung Sunur minta penegak hukum untuk segera menertibkan aktifitas dan menindak tegas pengurus-pengurus dan
membersihkan tambang ilegal di Pulau Kianak dan Tanjung Sunur yang menjadi
Zona tangkap ikan nelayan tradisional.
dan apabila dalam waktu 2 x 24 jam tidak ada pergerakan yang lokasi tersebut bersih dari
Aktifitas Ti Apung llegal, maka kami Forum Masyarakat Peduli Pulau Kianak dan
Tanjung Sunur akan turun ke lokasi tersebut secara beramai-ramai.
C. Menindaklanjuti Keluhan dari Forum Masyarakat Peduli Pulau Kianak dan Tanjung sunur tentang aktifitas tambang, Ti Apung ilegal yang Beroperasi dan Merusak Ekosistem
Mangrove di Pulau Kianak dan Tanjung Sunur, Yang menjadi zona tangkapan Nelayan Teluk Kelabat Dalam.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Bangka, AKP Ricki Dwi Raya, S.IK menyampaikan bahwa, aspirasi dan tuntutan warga akan langsung diteruskan dan ditindak lanjuti ke Kapolres Bangkan AKBP Widi Haryawan SIK. Namun itu, Kabag Ops Polres Bangka berpesan kepada warga agar tidak terpancing tindakan anarkis yang berpotensi melawan hukum seperti pembakaran ponton.
” Aspirasi warga akan ditampung, setelelah aksi akan segera dilaporkan ke Kapolres Bangka terkait adanya penolakan tambang di sekitar pulau kianak. Meminta agar warga tidak anarkis agar tidak ada masalah baru, jangan sampai bapak ibu turun anarkis dan membakar ponton yang nantinya dapat membuat bapak ibu masuk sel. Dari Polres Bangka akan segera melakukan penertiban tambang yang beraktifitas di sekitar pulau kianak dan teluk kelabat sesuai dari permintaan warga”.
Terpantau Wartawan, Aspirasi Protes masa turut dituangkan dalam sejumlah alat peraga yang bertuliskan :
a. Sunur Lestari Harga Mati.
b. Jangan Paksa Kami anarkis.
c. Jangan rampas hak nelayan
d. Poksek Risil tunjukan taringmu.
e. Nelayan juga punya perut.
f. Perda Zonasi tegakan.
g. Celakalah oknum yang zolim
Usai membacakan sejumlah orasi dan sambutan oleh pihak keamanan, sekitar PK. 16.30 WIB ratusan massa berangsur – angsur meninggalkan lokasi.
PENULIS : IR